JABARSATU.COM- Bandoengmooi, kerjasama dengan Diskopindagtan Kota Cimahi, Kantor Lingkungan Hidup kota Cimahi Minggu kemarin (15/6/14) menggelar Cimahi Arts festival, di halaman kantor pemkot Cimahi.
Acara itu dimeriahkan dengan Kirab Bangbarongan,Upacara Ngalokat Cai, Sendra Pencak Silat, Musik Kolaborasi Etnis Musik Bambu Tari Rakyat Tari Klasik, Longser, Kaulinan Urang Lembur (Alimpaido), dll.
“Banbagrongan itu sebagai upaya Icon Festival Seni dan Budaya Kota Cimahi. Npyakni suatu upaya mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya dengan menciptakan Bangbarongan dari 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle” ujar Hermana HMT, ketua program acara festival.
Menurut Hermana merevitalisasi seni Durcring (Bangbarongan) Kota Cimahi agar memiliki daya pesona yang lebih kuat dan nilai jual dan mempromosikan Durcring (Bangbarongan) Kota Cimahi pada masyarakat yang lebih luas. Sementara itu dari hasil pendataan tahun 2012, di Kota Cimahi terdapat kurang lebih 150 kelompok sanggar seni.
Dari sekian banyak sangar itu, 75% mengembangkan seni tradisional dan 25% seni modern. Artinya, sampai saat ini bahwa potensi budaya lokal di Kota Cimahi. terbilang masih terpelihara dan tumbuh dengan baik bersamaan produk budaya lainnya seperti kuliner, kerajinan dan batik.
Agar potensi itu tetap tejaga dan berkembang lebih baik, sekiraya diperlukan sebuah upaya publikasi yang berkelanjutan.
“Sehingga budaya lokal yang tumbuh di Kota Cimahi tidak semata-mata dikenal oleh kalangan sendiri, tapi lebih dikenal oleh masyarakat kota lain di Indonesia, bahkan masyarakat internasional” tambah Hermana.
Maksud dan Tujuan Mensukseskan visi dan misi Kota Cimahi, yaitu menuju Cimahi CERDAS (Creative, Egaliter,Responsif, Dinamis, Agamis, dan Sinambung). Mendayagunakan potensi masyarakat Kota Cimahi, khususnya dalam bidang seni dan budaya sebagai produk kreatif, dengan kegiatan Festival yang mempromosikan secara terpadu semua potensi dan kegiatan yang terbentuk di Cimahi.
Selain itu juga untuk membangun kesadaran masyarakat lewat seni agar senantiasa menjaga kearifan budaya lokal dan lingkungan hidup. Festival Kota menurut Hermana akan berkelanjutan setiap tahun sekali sebagai perayaan yang bersifat edukatif. (JBS/MD)