JABARSATU.COM – Insiden yang dilakukan ajudan Gubernur Jawa Barat kepada dua wartawan dari Jakarta di Gedung Sate nampaknya akan panjang. Karena ulah ajudan dan Ahmad Heryawan yang juga tidak kondusif menjawab pertanyaan wartawan bahkan Gubernur yang Ustad ini menuduh wartawan pertanyaan kayak Demontrans dinilai aneh.
Buntut dari peristiwa Kamis, 12 Juni lalu itu ada banyak simpati datang ke media yang bersangkutan jurnalis itu bekerja. Bahkan mereka mengirim sejumlah data korupsi di Gedung Sate. Ih serem…
Kata sumber kami itu bahwa Ustad yang jadi Gubernur Jawa Barat ini sudah Dzholim.
“Saya turut prihatin dengan perlakuan kasar oleh tim Aher kepada wartawan Jakarta,” ujarnya melalui email.
Sumber kami ini juga menyampaikan sejumlah diantaranya ada banyak penyimpangan yang terjadi atas ulah Aher, perlakukan Aher kepada dua jurnalis Jakarta itu bukan hal baru, Kami malah meminta ditelusuri/di investigasi di Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga Prov. Jabar banyak korupsi.
Misalnya dilakukan pengadaan langsung sebanyak 800 paket pekerjaan dengan total biaya sebesar 400 milliar tanpa tender. Pengadaan langsung tersebut dilakukan untuk menghindari pelelangan.
Pengadaan langsung tersebut berindikasi KKN, karena:
1. Paket2 tersebut dilakukan Pengadaan Langsung untuk menghindari Pelelangan, dan agar dapat memberikan konstribusi maksimal terhadap Aher.
2. Anggaran muncul dadakan setelah DPA disyahkan DPRD. Hal tsb dilakukan dengan lobi2 diluar jalur, karena Gubernur dan DPR mengetahui bahwa mereka tidak dapat menggunakan dana Bansos untuk membiayai pileg dan pilpres.
3. Dana tersebut dipaksakan dengan memangkas habis semua dana operasional/ di hampir semua OPD (dinas/badan/lembaga).
4. Diindikasikan ada KKN antara executive dan legislatif. Executive utk persiapan Gubernur mencalonkan presiden dan Legislatif untuk persiapan pileg yang telah dilalui.
5. Untuk diketahui bahwa Dinas Bina Marga adalah tangan kanan gubernur/dapurnya gubernur dan partai pendukung gubernur selama ini khususnya terkait terpilihnya kembali gubernur untuk yang kedua kali.
Sudah menjadi rahasia umum di lingkungan pemda provinsi Jawa Barat bahwa kekuasaan kepala dinas Bina Marga sudah melampaui kewenangan Setda baik dalam hal mutasi kepala dinas yang lain atau pejabat yang lain.
6. Adalah sesuatu yang dipaksakan apabila dalam satu dinas terdapat 800 paket pengadaan langsung. Dimana jenis dan lokasi paket-paketnyapun terlihat dibuat palsu.
Nah apakah Gedung Sate kini makin jadi sarang koruptor?