JABARSATU.COM – Tiga Guru Jakarta International School (JIS) mengaku resah dengan pernyataan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang kejahatan seksual di JIS yang diduga melibatkan staf pengajar. “Ini memengaruhi kehidupan pribadi dan juga karier saya,” kata Elsa Donohue di kantor KPAI Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014) siang.
Wanita warga Amerika Serikat itu mengaku sudah cukup lama meniti karier sebagai guru. Hal senada diungkapkan Neil Bentlemen, guru JIS lainnya. Bentlemen mengatakan, tudingan dirinya terlibat kekerasan seksual di sekolah membuat kariernya terganjal.
“Saya sudah bekerja selama 17 tahun di sekolah internasional. Ini menjadi benturan bagi karier saya,” ungkap Bentlemen lirih.
Donohue dan Bentlemen berharap, KPAI agar fokus pada tugasnya dan berhenti menyudutkan guru JIS. Apalagi, mereka meyakini, KPAI tak mengantongi bukti apa pun. “Kalau tidak punya bukti, saya harap berhenti bicara demikian. Kalau tidak bersihkan nama baik kami,” tambah Ferdinan Chiong, guru JIS lainnya.(MT/JBS)
Donohue, Bentlemen, dan Chiong sengaja mendatangi kantor KPAI untuk meminta klarifikasi. Mereka ditemani kuasa hukum Hotman Paris Hutapea. “Apakah KPAI sudah melakukan penyelidikan terhadap empat guru JIS yang diduga melecehkan? Dan apa sudah ada bukti?” kata Hotman.