Home Bisnis & Ekonomi Ditanya Kasus Gunung Ceremai…Dua Wartawan Jakarta Diusir Ajudan Aher

Ditanya Kasus Gunung Ceremai…Dua Wartawan Jakarta Diusir Ajudan Aher

1537
1
Aher bersama koruptor LHI mantan ketua PKS (ist)

aherqJABARSATU.COM – Ini soal cerita di Gedung Sate pada Kamis sore (12/6) dua jurnalis yang sedang mencari informasi di Gedung Sate saat Gubernur H Ahmad Heryawan (Aher) tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ditanya Kasus Gunung Ceremai…Dua Wartawan Jakarta Diusir Ajudan Aher karena alasannya petanyaan tidak Kondusif.

Apanya yang tidak kondisif?

Inilah kronologinya:  Paska acara Calon Purna .Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXI tahun 2014 yang dilepas secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Halaman Gedung Sate, Kamis (12/6). Dua wartawan dari sebuah majalah Nasional datang ke Gedung Sate, dengan harapan bisa  wawancara dengan Gubernur Jawa Barat. Kedatangannya bukan tanpa sebab karena sedang akan menulis laporan tentang potensi Energi di Jawa Barat.  Menurut kedua wartawan senior itu memang bukan tanpa bekal, mereka sudah kirim email permohonan wawancara ke HUMAS yaitu lewat birohpu@jabarprov.go.id karena tidak dapat respon keduanya meluncur ke Bandung. Kebetulan keduanya juga sudah cek ke Humas, namun ka bag Humas tidak ada diruangan. Namun salah satu petugas Humas menyarakan langsung saja ke Sepri Gubernur agar bisa wawncara, karena Pak Gub ada. “Langsung saja ke Seprinya,” ujar petugas Humas itu.

Diakui Kedua Wartawan itu kepada JabarSatu.com bahwa jika keduanya akhirnya berhasil ketemu Sepri di diuruh menunggu. tapi menunggu bukan hanya 5 menit, kamu menunggu 4 jam. “Luar biasa menunggu 4 jam, alasannya Pak Aher ada tamu, padahal tidak ada Tamu di ruang kerja Gubernur itu,” ujar salah satu jurnalis senior ini.

Dalam beberapa menit akhir nampaknya kepala bagian Humas yang tadi tidak ada, lalu muncul didepan pintu ruang kerja Gubernur, lalu Kabag Humas Budi Hermawan itu bertanya ada apa dan darimana? “Kami jawab dan sampaikan maksud kami bahwa akan wawancara Pak Aher,” jelasnya.

Namun entah bagiamana, ada dua Ajudan berpakai sipil dan mengunakan PIN Gegana Polda Jabar, memaksa kami agar pergi secara bahwa halusnya, saat ini mereka memang belum kasar. kami sempat heran kenapa mereka menyuruh kami pergi dan lain waktu saja datang lagi, ujar dua jurnalis senior ini menjelaskan.

“Kami akan pergi jika pak Aher sudah nolak kami tak akan diwawancarai,”ujarnya.

Tak lama Kabag Humas Budi datang dan katanya bisa nunggu pak Aher akan keluar. Wawancaranya Door Stop saja,”ujar Budi kabag Humas itu seperti ditirukan dua jurnalis Jakarta itu.

Memang ahirnya Aher muncul di pintu dengan kemeja putih kerah ada line titik hitam, Aher menyapa, awalnya ramah, namun saat kami tanya ke pokok masalah karena awalnya kami ingin tanya potensi Energi di Jabar yang mana kami sudah nunggu 4 jam kami hanya diberi waktu door stop saja. Aher kaget mungkin, karena pertanyaan langsung disampaikan bagaimana soal penjualan Gunung Ceremai ke Chevron?

“Ini apa investigasi atau apa kok pertanyaannya kaya demonstran?” sergah Aher sambil berdiri di depan pintu ruang kerjanya di Gedung Sate Kamis,(12/6).

Namun saat ditanya soal  rencana pemanfaatan potensi panas bumi di Ceremai sebesar 110 megawatt electric (Mwe), akhirnya ia berhenti dan memrikan penjelasan soal Geothermal di Jabar dan potensi energi terbarukannya.

Nampaknya, kata Jurnalis senior ini, Aher sadar kalau bicara dia di rekor juga CCTV Gedung Sate, sengaja wawancara diberikan door stop dan waktunya pendek.

Lalu Aher menjawab lantang dan cerita bahwa Jabar adalah provinsi paling kaya untuk energi ini. Aher sewot saat ditanya benar tidak dijual 60 T? Pertanyaan ini membuat dia sewot dan berkata: “Pertanyaan sudah tidak kondusif,” kata Aher sambil berlalu ke loby Geduung Sate. 

Tanya sampai di situ saat di tanya tendek kenapa hanya dua perusahaan Asing? ia menjawab: “Tanya staff saya urusan tender itu, pertanyaan sudah tidak kondusif,” katanya berlalu.

Menurut Jurnalis senior itu, saat kami akan kejar Aher menuju Mobil  ajudan Aher sudah manarik leher saya dan mengusir kami, dan Aher terus ngoceh urusan itu tanya urusan tender saja, katanya

Inilah sebenarnya kenapa Aher bilang tidak kondusif pertanyaan soal angka penjualan dalam tender Gunung Ceremai yang katanya tender.

lantas kenapa tender hanya dua perusahaan Asing pulan?

Data jabarsatu mengungkapkan bahwa proyek sebesar itu peserta tendernya hanya dua. Itupun dua-duanya perusahaan asing yaitu PT Hitay dari Turki dan PT Jasa Daya Chevron anak usah Chevron (Amerika).

Menurut  Okky  aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan “Ini sangat  janggal, untuk nilai triliunan, hanya ada dua peserta,”ujar aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati seperti dilansir  merdeka.com, Senin (3/3).

Ditepi lain Sumarwan mengaku tidak tahu mengapa tak ada perusahaan lokal yang ikut tender. “Dari lokal nggak ada yang daftar,” ujar Sumarwan kepala Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Sumarwan HS.

Sementara itu RABU, 05 MARET 2014 dari lama www.esdm.go.id bahwa  Penetapan Gunung Ciremai yang melintasi dua Kabupaten, Kuningan dan Majalengka  sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sudah dilakukan sesuai prosedur yang ada.  Prospek panas bumi wilayah Gunung Ciremai pertama kali disurvei oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2006 yang mengacu pada data awal yang merupakan hasil survei Pertamina dan pada tahun 2007 diajukan kepada Pemerintah cq. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk ditetapkan sebagai Wilayah Kerja. Hasil evaluasi pihak Kementerian ESDM dinyatakan bahwa Prospek panas bumi wilayah Gunung Ciremai belum bisa ditetapkan karena dinilai data yang tersedia belum memadai.

Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas ESDM mengalokasikan anggaran untuk melengkapi kekurangan data data Magnetic Telurric (MT), Peta Citra dan data-data pendukung lainnya.

Setelah dilakukan penambahan dan kompilasi data-data baru kemudian diajukan kembali dan akhirnya untuk ditetapkan sebagai Wilayah Kerja kepada Menteri ESDM. Atas upaya tersebut Menteri ESDM menetapkan Prospek panas bumi wilayah G. Ciremai sebagai WKP G. Ciremai berdasarkan Kep Men ESDM No. 1153 K/30/MEM/2011 tentang penetapan wilayah kerja pertambangan panas bumi di daerah Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dilelangkan secara terbuka. WKP Ciremai memiliki luas 24.330 ha dan cadangan terduga 150 Mwe.

PLTP Gunung Ciremai masuk dalam Crash Program 10.000 MW Tahap II sesuai Permen ESDM No 21/2013 dengan rencana pengembangan 2 x 55 MW. Pelelangan WKP Gunung Ciremai dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011. Pelaksanaan lelang tahap 1 WKP Gn. Ciremai pada 10 Oktober 2011 yang diikuti oleh 2 peserta, yaitu, PT. Hitay Renewable Energy dan PT. Jasa Daya Chevron. Berdasarkan hasil evaluasi lelang WKP peserta yang lolos ke tahap ke-2 adalah PT. Jasa Daya Chevron. Lelang WKP Gunung Ciremai dimenangkan oleh PT. Jasa Daya Chevron sesuai prosedur yang berlaku. Saat ini IUP belum diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena sedang dalam tahap negosiasi shareholder BUMD dengan pemenang lelang. PLTP Ciremai 2 x 55 MW direncanakan untuk COD pada Tahun 2020 dengan perkiraan investasi PT Jasa Daya Chevron sekitar 400 Juta USD.

Jadi jika ini disebut Hoax dalam Twitter dalam Kultwit by @aheryawan (Ahmad Heryawan – Gubernur Jabar) (3/3/2014) soal  ‪#‎HebohCiremai‬ silakan simak:

1. Ada berita di FB, BBM, dll. tentang penjualan gunung ciremai 60T. Saya sudah baca, dan isinya HOAX semua #HebohCiremai

2. Tidak boleh ada pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai selain untuk sektor Kehutanan, apalagi dijual #HebohCiremai

3. hal itu sesuai dengan SK Menhut 424/2004, ttg penetapan kawasan hutan Gunung Ciremai sebagai Taman Nasional #HebohCiremai

4. SK tersebut bukan untuk membuka perusahaan asing masuk, justru untuk melindungi Ciremai sebagai Taman Nasional #HebohCiremai

5. Yang mungkin dimanfaatkan adalah kekayaan Geothermal yang ada diluar Taman Nasional #HebohCiremai

6. Dan seluruh potensi Geothermal itu ada diluar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai #HebohCiremai

7. Geothermal adalah sumber Energi Listrik yg paling ramah lingkungan, energi terbarukan dan sangat diperlukan utk kehidupan #HebohCiremai

8. mengoptimalkan Geothermal akan mengurangi ketergantungan kita pada Energi fosil yang tdk terbarukan & tdk ramah lingkungan #HebohCiremai
9. Geothermal menuntut kondisi hutan yang terpelihara dg baik, karena sangat tergantung pada suplai air #HebohCiremai
10. Geothermal sama sekali tidak mengeluarkan gas beracun seperti yang diisukan #HebohCiremai

11. Geothermal bukan barang baru di Jawa Barat #HebohCiremai
12. Jawa Barat adalah penghasil Geothermal terbesar di Indonesia #HebohCiremai
13. Geothermal yg selama ini sdh berjalan adalah di Gn Salak, Wayang Windu, Kawah Darajat, Kawah Kamojang, Karaha Bodas Patuha #HebohCiremai

14. dan yang sedang proses di Tangkuban Parahu, Tampomas Sumedang dan Cisolok Sukabumi #HebohCiremai
15. Tidak ada pengusiran penduduk, Geothermal jauh dari kawasan penduduk, justru akan memberi manfaat besar bagi masyarakat #HebohCiremai

16. Seperti pengembangan ekonomi, pariwisata, pembangunan infrastruktur, dan lapangan kerja di sekitar kawasan geothermal #HebohCiremai
17. Isu dijaga CIA, BIN, USAID, dll itu juga bohog. Yang jaga polhut dan masyarakat pecinta hutan #HebohCiremai
18. Saat ini belum ada penetapan pemenang tender #HebohCiremai
19. Tidak ada penelitian yang menyebutkan di sana ada kandungan emas atau uranium #HebohCiremai
20. Di jaman saya ada 3 tender geothermal (Tangkuban Parahu, Tampomas, Cisolok). Semua pemenangnya perusahaan dalam negri #HebohCiremai
21. Utk Ciremai siapapun pemenangnya harus bekerjasama dg BUMD Jabar #HebohCiremai

22. Hati2 yah, membuat dan menyebarkan berita bohong seperti ini bisa dijerat UU ITE No.11/2008 #HebohCiremai

Jika itu Hoax kok ada tender dan diakui  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Ciremai. Hal ini untuk menanggulangi ancaman krisis listrik di masa mendatang. Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pembangunan PLTP Gunung Ciremai membutuhkan biaya cukup besar. Dia mengatakan, nilai investasi PLTP ini mencapai USD 390 juta hingga USD 440 juta.

“Untuk pengeboran sumur saja butuh USD 10 juta,” ujar Rida di kantornya, Jakarta, Rabu (5/3). Lelang tersebut sudah dijalankan oleh Gubernur Jawa Barat pada 2012 dan telah diperoleh pemenang yakni PT Jasa Daya Chevron, anak usaha korporasi minyak Amerika Serikat Chevron. Rida mengatakan lahan yang ada di Gunung Ciremai seluas 24.000 hektar. Tetapi, tidak semua lahan akan dimanfaatkan untuk PLTP. “Paling hanya sekitar 8 hektar,” kata dia.

Selanjutnya, Rida menjelaskan pasokan listrik yang mampu dihasilkan dari PLTP ini mencapai 110 MW dan akan masuk ke jalur transmisi Jawa Bali. Tetapi, pasokan itu baru dihasilkan dalam 6 tahun mendatang setelah pembangkit selesai dibangun.

“Cadangan terduga 110 MW. Tapi yang akan dikembangkan adalah 2 x 55 MW. Tapi itu baru tersedia tahun 2020, kalau semuanya lancar,” ungkap dia.

Nah itulah…jadi sebenarnya bagaimana…harusnya Aher menjelaskan secara runut bukan mengusir Wartawan. (JBS/TOM/BG)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.