JABARSATU.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menilai persaingan pada pola bisnis distribusi gas antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) seharus tidak perlu terjadi.
“Namun karena kedua BUMN ini ngotot untuk memajukan perusahaan masing-masing jadinya seperti ini. Kedua BUMN ini bersinggungan di bidang gas. Persaingan kedua BUMN ini bisa saja tidak menguntungkan negara dan rakyat,” kata Dahlan di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Dahlan menuturkan, idealnya dari sinergi lewat akuisisi dengan kedua BUMN itu sesungguhnya mengenai optimalisasi kebutuhan energi melalui gas bumi. Menurut dia, permasalahan krusial pemenuhan energi yang terjadi kini lantaran sulitnya menemukan cadangan minyak baru di dalam negeri.
“Yang terjadi justru gas bumi lebih banyak ditemukan. Jadi tidak lagi bertumpu pada minyak yang harganya mahal. Pemikiran yang harus dikedepankan adalah gas untuk rakyat, dan masyarakat harus bertumbuh dengan mengoptimalkan sumber gas bumi dalam negeri,” kata Dahlan.
Dahlan mengingkan ke depan rumah-rumah penduduk harus dilayani dengan pipa gas, terutama rumah perkotaan. Dengan demikian tata kelola energi khsusunya rumah tangga menjadi modern melalui pemasangan pipa gas bagi masyarakat.
“Jadi jangan ibu-ibu rumah tangga hanya bertumpu pada gas dengan kemasan elpiji. Di zaman Belanda saja sudah ada walau hanya sedikit. Polanya nanti harus seperti itu,” tutur Dahlan.(jakartsatu.com/in)