Home Bisnis & Ekonomi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Ditargetkan Beroperasi Kuartal I / 2018

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Ditargetkan Beroperasi Kuartal I / 2018

838
0

JABARSATU – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati ditargetkan bisa beroperasi penuh pada kuartal pertama tahun 2018. Hingga kini, pengerjaan sisi darat bandara telah mencapai 30,09%, sementara sisi udara diperkirakan mencapai 80%.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, bandara tersebut nantinya bakal menjadi bandara berkelas Internasional yang bisa menampung pesawat berukuran wide body. Hingga saat ini, BIJB telah bekerja sama dengan 4 perusahaan maskapai. Serta sejumlah perusahaan pendukung lainnya.

“Runway panjangnya 2.500 meter dan lebarnya 60 meter. Kalau lebarnya 60 meter ini bisa untuk wide body. Jadi secara teknis untuk dijadikan penerbangan umrah, haji, direct flight kertajati Madinah masih bisa,” ujar Virda, Majalengka, Jawa Barat.

“Maskapai yang baru MoU itu ada Citilink, ada Sriwijaya, ada Kalstar, dan NAC (PT Nusantara Air Charter). Nanti menyusul mungkin Air Asia, Garuda, dan Cathay Pacific. Kita juga sudah MoU dengan JAS dan Gapura untuk groundhandling. Dengan Railink untuk kereta api juga sudah MoU. Damri juga sedang kita jajaki,” lanjut dia.

Nantinya, ia mengatakan, bandara Kertajati ini bakal difungsikan untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara yang ada di Bandung. Bandara Husein Sastranegara nantinya akan gunakan untuk militer, PTDI, private jet, dan charter.

“Bahwa Kertajati akan jadi approach. Karena approach, ruang udaranya akan digunakan Kertajati. Karena kesulitan juga untuk mengoperasikan dua bandara,” kata Virda.

Lebih lanjut ia mengatakan, nantinya PT BIJB juga akan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II untuk dapat mengoperasikan bandara terbesar di Jawa Barat tersebut pada tahap pertama.

“BIJB punya impian untuk bisa mengoperasikan sendiri, tapi karena kita belum punya pengalaman kita kontrak dulu dengan manajemen AP II. Kita sedang susun draft dan awal Maret akan diteken. Semoga lima tahun setelahnya, kami bisa mengajukan untuk bisa mengelola sendiri,” tuturnya. (dtc/JM/MD)